Sectio Caesarea merupakan prosedur persalinan yang semakin diminati seiring dengan perkembangan teknologi medis, dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) yang terbukti mempercepat pemulihan dibandingkan metode Non-ERACS. Namun, salah satu efek samping yang sering terjadi pasca operasi adalah Post-Operative Nausea and Vomiting (PONV), yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kejadian PONV pada pasien SC dengan metode ERACS dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Untuk mengetahui Perbedaan mengetahui Perbedaan Kejadian Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) pasien post operasi Sectio Caesarea dengan metode ERACS dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Desain penelitian ini yaitu kuantitatif komparatif, desain studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Jumlah responden sebanyak 40 dengan kelompok ERACS sebanyak 20 responden dan kelompok Non-ERACS sebanyak 20 responden. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai p-value 0,005<0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kejadian Postoperative Nausea and Vomiting (PONV) pasien post operasi Sectio Caesarea dengan metode Enhanced Recovery After Caesarean Surgery (ERACS) dan Non-ERACS di RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Metode ERACS terbukti lebih efektif dalam menurunkan frekuensi kejadian PONV.
Copyrights © 2025