Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas dan perkembangan aspek motorik halus anak pada kelompok B dalam menempel dengan tepat. Penyebabnya adalah kurangnya kegiatan pembelajaran yang melatih motorik halus anak seperti menempel, kegiatan lebih banyak mewarnai dan menebalkan huruf atau angka untuk menstimulus motorik halus. Upaya pemecahan masalah ini yaitu dengan menggunakan model Painting (Project Based Learning, Expelicit Instruction) dan media Loose Part. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak, menganalisis kreativitas anak dan menganalisis hasil perkembangan motorik halus anak. Penelitaian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah anak kelompok B PAUD Terpadu Islam Baitul Makmur yang berjumlah 18 orang anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara, dan penilaian kemampuan motorik halus. Sedangkan analisis data yaitu menggunakan analisis deskriptif dan cross table dan interprestasi menggunakan presentase dan kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru mencapai kriteria “Sangat Baik” pada pertemuan keempat. Aktivitas anak secara klasikal mencapai 100% dengan kriteria “Sangat Aktif” pada pertemuan keempat. Kreativitas anak memperoleh kategori “Sangat Kreatif” dan hasil perkembangan motorik halus mencapai 100% anak yang berhasil dengan mendapat (BSH) dan (BSB). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kombinasi model Project Based Learning (PjBL), Expelicit Instruction dan Media Loose Part dapat mengembangkan kreativitas dan hasil perkembangan motorik halus anak dengan sangat baik. Disarankan bagi kepala sekolah, bagi guru dan peneliti lainnya dapat digunakan menjadi alternatif , bahan masukan informasi untuk memperbaiki pembelajaran pada anak.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023