Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Kota Medan, khususnya di sekitar aliran Sungai Deli, akibat tingginya curah hujan dan kurangnya sistem peringatan dini yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring ketinggian air berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendeteksi dini potensi banjir. Penelitian dilakukan secara prototipe di laboratorium menggunakan desain penelitian Design and Creation, tanpa melibatkan partisipan manusia. Sistem terdiri dari mikrokontroler ESP32 yang terintegrasi dengan tiga sensor utama: sensor ultrasonik SRF-05 untuk mengukur ketinggian air, water flow sensor G1/2 untuk mengukur debit aliran air, dan raindrop sensor untuk mendeteksi keberadaan hujan. Data dari sensor dikirimkan secara real-time ke platform ThingSpeak dan dapat dimonitor melalui aplikasi ThingView pada smartphone. Pengumpulan data dilakukan selama simulasi kondisi banjir dalam akuarium, dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa sistem dapat mengukur ketinggian air dengan akurasi ±1 cm dan mengirimkan data setiap 15 detik secara stabil. Selain itu, indikator LED dan buzzer aktif ketika air mencapai level siaga, menunjukkan respons sistem terhadap kondisi kritis. Rancangan ini menunjukkan potensi besar sebagai sistem deteksi banjir yang efisien, murah, dan mudah digunakan masyarakat serta instansi terkait untuk mengurangi dampak bencana banjir di wilayah Sungai Deli.
Copyrights © 2025