Kehadiran bunker Jepang di kawasan Gunung Padang merupakan peninggalan sejarah penting dari masa pendudukan Jepang di Indonesia, khususnya di Kota Padang. Struktur ini tidak hanya menyimpan nilai historis, tetapi juga menyiratkan makna simbolik yang dapat dikaji melalui pendekatan semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna semiotik bunker Jepang tersebut sebagai representasi strategi pertahanan wilayah pada masa pendudukan Jepang. Pendekatan semiotik Ferdinand de Saussure digunakan untuk mengidentifikasi unsur penanda (signifier) dan petanda (signified) dalam arsitektur bunker. Data diperoleh melalui observasi lapangan dan dokumentasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bunker Jepang tidak hanya berfungsi sebagai struktur pertahanan militer, tetapi juga merepresentasikan simbol kekuasaan dan dominasi Jepang atas wilayah Kota Padang.
Copyrights © 2025