Stunting adalah masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak. Salah satu solusinya adalah pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bergizi tinggi. Penelitian ini mengembangkan fish finger dari ikan nila dengan penambahan daun kelor sebagai alternatif PMT untuk anak di bawah dua tahun (BADUTA) yang mengalami stunting. Penelitian ini adalah percobaan faktor tunggal (penambahan Puree Daun Kelor (PDK): 0, 10, 20, 30%) dalam rancangan acak lengkap dengan ulangan sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati adalah mutu gizi (energi, protein, lemak, karbohidrat, dan seng) dan karakteristik organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula penambahan 10% PDK menghasilkan fish finger dengan penerimaan respons organoleptik terbaik dengan karakteristik mengandung 17,4 g protein, 6,8 g lemak, 21,4 g karbohidrat, 0,9 mg seng, dan mempunyai 219,5 kkal energi per 150 g produk. Fish finger berbasis ikan nila dengan penambahan 10% PDK berpotensi menjadi alternatif PMT bergizi tinggi dengan tingkat penerimaan baik untuk pencegahan stunting pada BADUTA.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025