Memiliki peran yang ganda sebagai seorang ibu rumah tangga maupun pekerja tentunya membuat beban menjadi ganda pula. Agar semua berjalan dengan semestinya, maka diperlukan tatanan agar pekerjaan dengan peran sebagai ibu rumah tangga dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada dasarnya pemimpin seringkali dikaitkan dengan seorang laki-laki, namun belakangan hal itu terpatahkan, karena mulai banyak bermunculan pemimpin perempuan. Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi seorang perempuan dalam menjadi pemimpin dinstansi, dan tentu juga bukan hal yang muda, oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi dari work life balance pada pemimpin perpustkaan perempuan di tingkat universitas. Menggunakan sebuah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang mana dalam mendapapatkan data menggunakan wawancara secara mendalam kepada tiga informan diantara kepala perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Univeristas Setia Budi Solo, serta UIN Syaifuddin Zuhri. Hasil yang didapat ialah gambaran dari work life balance terdapat tiga aspek yang diterapkan oleh informan yaitu time balance, Involment balance, serta satisfaction balance. Dan ada lima strategi yang digunakan yaitu Outsourching, alternating, bundling, simplifying, serta techflexing. Adanya aspek serta strategi tersebut ketiga informan sudah melaksanakan tanpa mereka sadari sebelumnya.
Copyrights © 2025