Diare merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian tertinggi pada anak, terutama pada anak umur dibawah lima tahun (balita). Kasus diare pada balita di Kelurahan Angke paling tinggi dibandingkan dengan 10 kelurahan lainnya, diare masih menjadi 10 penyakit terbanyak dalam 5 tahun terakhir dan memiliki kondisi lingkungan yang tidak saniter dibeberapa tempat dan berada disamping sungai yang sudah tercemar dan penuh dengan sampah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Sampel sebanyak 86 balita yang berusia 1 sampai 5 tahun. Analisis univariat mendeskripsikan gambaran kejadian diare diare sebanyak 41 balita (47,7%). Analisis bivariat variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian diare pada balita yaitu sarana jamban sehat (p value = 0,005), sedangkan pengelolaan sampah rumah tangga dan kualitas air bersih tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian diare pada balita. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sarana jamban sehat memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita. Saran yang diberikan bagi petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat dan melakukan penyuluhan terkait upaya pencegahan diare pada balita yang efektif untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehatKata Kunci : Sanitasi Lingkungan, Diare, dan Balita
Copyrights © 2025