Penelitian ini membahas upaya madrasah dalam membangun kesadaran kritis peserta didik terhadap problematika masyarakat. Latar belakangnya adalah anggapan bahwa madrasah hanya fokus pada pendidikan keagamaan tanpa relevansi kritis terhadap realitas sosial. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif fenomenologi dan interpretasi, dengan fokus pada: (1) cara madrasah mengembangkan kesadaran kritis peserta didik, (2) kecenderungan ideologi yang dikembangkan, dan (3) integrasi kesadaran kritis antara nilai agama dan masalah sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) madrasah tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosialnya, (2) pendidikan kritis membutuhkan ruang refleksi untuk mengatasi ketidakadilan sosial, dan (3) pendidikan kritis di madrasah Jember belum optimal, belum mencapai pengembangan peserta didik yang memiliki kesadaran kritis dan aksi perubahan sosial. This study examines the efforts of madrasahs in fostering critical awareness among students regarding societal problems. The background of this study is the perception that madrasahs focus solely on religious education without critical relevance to social realities. This research employs a qualitative phenomenological and interpretive approach, focusing on: (1) how madrasahs develop students' critical awareness, (2) the ideological tendencies promoted, and (3) the integration of critical awareness between religious values and social issues. The findings reveal that: (1) madrasahs are not independent of their social environment, (2) critical education requires reflective spaces to address social injustice, and (3) critical education in madrasahs in Jember is not yet optimal, as it has not achieved the development of students with critical awareness and social change actions.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020