Air asam tambang dapat dihasilkan karena batuan penutup batubara yang mengandung mineral sulfida terekspos oleh udara dan air. Pembentukan air asam di tambang merupakan salah satu masalah lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan batubara. Air asam tambang, juga dikenal sebagai AAT, adalah air yang bersifat asam yang berasal dari oksidasi mineral sulfida yang terpajan atau terdedah (terpapar) di udara dengan kehadiran air. Ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi dan sering ditunjukkan dengan pH yang rendah di bawah 5. Karakterisasi geokimia batuan adalah langkah pertama menuju pemahaman proses pembentukan air asam tambang. Ini terdiri dari uji statik dan uji kinetic yang dapat divalidasi. Sebanyak enam sampel (BP-A, BP-B, BP-C, BP-D, BP-E, dan BP-F) akan dikumpulkan dan diuji di Laboratorium Analisi Batubara dan Mekanika Batuan FTKE Universitas Trisakti. Karakteristik batuan, pH, postnsi pembentukan sulfida, dan geokimia batuan akan dievaluasi selama uji statik sampel; hasilnya akan dikategorikan sebagai PAF jika batuan tersebut berpotensi menghasilkan air asam tambang, dan NAF jika batuan tersebut tidak berpotensi menghasilkan air asam tambang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024