Artikel ini mengkaji sistem pendidikan bebas yang diterapkan oleh Sunan Giri sebagai strategi dakwah integratif di tengah masyarakat multikultural Gresik pada abad ke-15. Sistem ini tidak terikat pada struktur kelembagaan formal, tetapi hadir sebagai sarana dakwah yang menyatu dengan budaya dan kehidupan masyarakat. Sunan Giri menyampaikan pendidikan Islam melalui pendekatan kultural yang mencakup bahasa, adat, tradisi, hingga kesenian lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis penelitian lapangan (field research), dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan wawancara mendalam kepada tokoh budaya dan ulama lokal. Data dianalisis menggunakan teknik analisis isi (content analysis), dengan tujuan untuk mengungkap relevansi dan nilai-nilai transformatif dari sistem pendidikan bebas ala Sunan Giri. Studi kritis ini bertujuan mengevaluasi pendekatan-pendekatan pendidikan yang digunakan, serta mengkaji efektivitasnya sebagai strategi dakwah yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini bukan sekadar pengajaran agama, tetapi juga pembinaan karakter, akulturasi budaya, serta strategi dakwah non-konfrontatif yang efektif membentuk masyarakat Muslim yang moderat dan berakar budaya. Konsep ini relevan untuk dijadikan inspirasi dalam merumuskan model pendidikan Islam kontemporer yang inklusif dan transformatif.
Copyrights © 2025