Kanker payudara adalah salah satu penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Deteksi dini, terutama melalui metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), merupakan langkah penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Namun, banyak wanita usia subur (WUS) yang belum sepenuhnya memahami atau melaksanakan SADARI secara rutin. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara deteksi dini untuk menentukan adanya massa di payudara. Namun dalam kenyataannya, kesadaran untuk melakukan SADARI masih kurang di kalangan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, keterpaparan informasi, dan dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku SADARI pada wanita di Wilayah Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Subjek dipilih menggunakan teknik cluster sampling sebanyak 80 responden. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p-value 0.002), sikap (p-value 0.001), tingkat pendidikan (p-value 0.002), keterpaparan informasi (p-value 0.047) dan dukungan tenaga kesehatan (p-value 0.012) dengan perilaku SADARI. Faktor yang paling mempengaruhi perilaku SADARI adalah sikap (koef-β 2.125; p-value 0.001; PR 5.021; CI 95% 4.088-20.037). Sikap dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku SADARI. Peningkatan pengetahuan, pendidikan, sikap dan dukungan tenaga kesehatan akan berdampak positif pada perilaku SADARI di kalangan wanita.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025