Obesitas merupakan salah satu faktor predisposisi beberapa penyakit tidak menular dan penyakit kronis lain yang dapat dicegah. Dari 2016 hingga 2019, 1,9 miliar orang di atas 18 tahun mengalami kelebihan berat badan, 650 juta di antaranya mengalami obesitas. Dampak obesitas cukup luas terhadap berbagai penyakit kronik degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, kanker dan diabetes tipe 2 serta kelainan tulang. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan frekuensi makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As- Syafi’iyah. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 305 mahasiswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Jumlah sampel sebanyak 75 responden mahasiswi yang mengalami obesitas menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat melalui uji chi-square dengan α = 5% atau (0.05). Hasil penelitian univariat menunjukan 48 (64.0%) memiliki frekuensi makan lebih, melakukan aktivitas fisik berat sebanyak 30 (40.0%), dan kejadian obesitas I sebanyak 35 (46.7%). Hasil bivariat pada frekuensi makan pvalue 0.017 (p<0,05) maka H0 ditolak, dan aktivitas fisik didapatkan pvalue 0.003 (p<0,05) maka H0 ditolak. Simpulan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas. Saran diharapkan bagi mahasiswi untuk mengatur keseimbangan frekuensi makan, aktivitas fisik dan mengontrol Indeks Massa Tubuh untuk mencegah terjadinya obesitas.
Copyrights © 2025