Bank sentral memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Namun, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah, terbukti dari tingginya persentase penduduk dewasa yang tidak memiliki rekening bank serta terbatasnya akses pembiayaan formal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Faktor-faktor seperti hambatan harga, keterbatasan layanan, desain produk yang kurang sesuai, serta rendahnya literasi keuangan menjadi penyebab utama permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam sistem pembayaran nasional serta arah pengembangan sistem pembayaran di masa depan. Metode yang digunakan adalah literature review dengan analisis tematik terhadap berbagai sumber ilmiah terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa Bank Indonesia berperan sebagai regulator, pengawas, pemberi izin, fasilitator pengembangan, dan penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran. Bank Indonesia juga bertanggung jawab dalam penguatan perangkat hukum, kebijakan, serta pengembangan instrumen pembayaran baik tunai maupun non-tunai. Di tengah kemajuan teknologi finansial, bank sentral dihadapkan pada tantangan inovasi sistem pembayaran digital, perlindungan konsumen, dan penguatan infrastruktur pembayaran yang efisien dan aman. Sinergi antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah menjadi kunci dalam menciptakan sistem pembayaran yang inklusif, efisien, serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025