Conflict management is a crucial aspect of improving educational quality, particularly in community-based schools like (SAI) Cipedak. Despite fostering a strong sense of belonging, conflicts frequently arise between parents and school management. This study aims to analyze the collaborative strategies implemented by the principal of SAI Cipedak to effectively resolve conflicts. A qualitative approach, employing document analysis and interviews, was used to identify conflict causes, evaluate their impact, and assess the effectiveness of applied strategies. The findings reveal that the collaborative approach successfully addressed conflicts over budget allocation and differing parental expectations. This strategy enhanced transparency, trust, and collaboration among stakeholders, as evidenced by parent satisfaction surveys showing improvements in the learning environment and educational quality. However, the approach requires significant time and advanced mediation skills. The study recommends mediation training, the use of digital platforms, and the adoption of Total Quality Management (TQM) to support conflict resolution and holistic educational quality improvement. By leveraging conflicts as opportunities for innovation, SAI Cipedak can strengthen its community and achieve sustainable educational excellence. ABSTRAKManajemen konflik merupakan aspek penting dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama di sekolah berbasis komunitas seperti (SAI) Cipedak. Konflik antara orang tua dan manajemen sekolah sering terjadi, meskipun model ini menciptakan rasa memiliki yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kolaboratif yang diterapkan kepala sekolah SAI Cipedak dalam menyelesaikan konflik secara efektif. Pendekatan kualitatif digunakan dengan analisis dokumen dan wawancara untuk mengidentifikasi penyebab konflik, mengevaluasi dampaknya, serta menilai efektivitas strategi yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif berhasil menyelesaikan konflik terkait alokasi anggaran dan perbedaan ekspektasi orang tua. Strategi ini meningkatkan transparansi, kepercayaan, dan kolaborasi antara pihak-pihak yang terlibat, terbukti dari survei kepuasan orang tua terhadap lingkungan belajar yang menunjukkan peningkatan mutu pendidikan. Namun, pendekatan ini membutuhkan waktu lebih lama dan keterampilan mediasi yang tinggi. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan mediasi, pemanfaatan platform digital, dan penerapan Total Quality Management (TQM) untuk mendukung penyelesaian konflik dan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan konflik sebagai peluang inovasi, SAI Cipedak dapat memperkuat komunitasnya dan mencapai keunggulan pendidikan yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025