Penelitian ini membahas strategi kampanye politik di media sosial yang diterapkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dua partai politik Indonesia dengan pendekatan komunikasi yang berbeda. Media sosial telah menjadi arena baru dalam komunikasi politik modern, menggantikan banyak peran media konvensional dalam menyampaikan pesan politik kepada publik, terutama generasi muda yang aktif secara digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan pustaka (library research) dengan menganalisis berbagai literatur ilmiah, dokumen partai, serta konten media sosial resmi PAN dan PSI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAN cenderung menggunakan strategi kampanye yang bersifat formal, informatif, dan konservatif, dengan penekanan pada nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme. Sebaliknya, PSI lebih agresif dalam memanfaatkan media sosial dengan gaya komunikasi yang progresif, visual yang menarik, dan responsif terhadap isu-isu aktual. PSI juga lebih efektif dalam membangun interaksi digital dengan pemilih muda. Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan kampanye digital sangat dipengaruhi oleh segmentasi audiens, gaya komunikasi, dan konsistensi narasi politik. Strategi kampanye di media sosial bukan hanya soal eksistensi daring, tetapi juga kemampuan membentuk persepsi publik dan mendorong partisipasi politik secara lebih luas.
Copyrights © 2025