Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membahas minat beli produk Starbucks di tengah fenomena boikot, dengan menggunakan variabel bebas, yaitu peran citra merek dan kampanye produk yang dilakukan oleh Starbucks. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan secara online; diperoleh 137 sampel responden di Jabodetabek. Data penelitian dianalisis dengan metode Regresi Linear Berganda dengan alat ukur SPSS. Citra merek dan kampanye produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen Starbucks di tengah fenomena boikot. Mayoritas responden memiliki persepsi positif terhadap brand image Starbucks, terutama dalam aspek desain modern, kualitas produk premium, dan logo yang mudah dikenali. Namun, fenomena boikot menimbulkan tantangan baru bagi Starbucks karena sebagian konsumen mulai meragukan citra merek terkait isu sosial yang berkembang. Starbucks perlu meningkatkan transparansi serta komunikasi publik guna meredam dampak negatif dari isu sosial. Selain itu, perusahaan perlu memperkuat strategi digital marketing, terutama dalam mengelola opini di media sosial agar citra merek tetap positif. Fokus pada keunggulan kualitas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025