Penurunan kadar hemoglobin atau jumlah sel darah merah merupakan ciri anemia. Rendahnya kadar hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh menyebabkan anemia pada anak. Anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi untuk pengiriman oksigen, yang dapat disebabkan oleh kadar zat besi dalam darah yang rendah atau tidak normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa sering anemia terjadi di SMKS Pharmaca Medan dan kaitannya dengan status gizi dan kualitas tidur karyawannya. Desain penelitian cross-sectional digunakan untuk mensurvei 57 partisipan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampelnya. Instrumen pengumpulan data meliputi alat ukur hemoglobin untuk mendeteksi anemia, grafik antropometri untuk penilaian status kesehatan, dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk evaluasi kualitas tidur. Uji chi-square digunakan dalam analisis bivariat, dan regresi logistik digunakan dalam analisis multivariat. Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat 51,9% partisipan yang mengalami anemia, 78,9% mengalami gizi normal, dan 56,1% mengalami kualitas tidur buruk. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat (p=0,008) antara kualitas zat besi dengan kejadian anemia, dan hubungan yang kuat (p=<0,001) antara status zat besi dengan kejadian anemia. Dibandingkan dengan responden dengan kadar hemoglobin normal, terdapat risiko anemia sebesar 0,022 kali lebih tinggi pada 34.175 responden dengan kadar hemoglobin rendah. Kesimpulannya, di SMKS Pharmaca Medan, terdapat hubungan yang kuat antara kualitas tidur dan status gizi dengan kejsdiana anemia.
Copyrights © 2024