IPAS adalah pembaruan dari mata pelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang sebelumnya ada dalam kurikulum terdahulu. Mata pelajaran IPAS dalam Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi harus mencakup tiga komponen, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran IPAS berdiferensiasi di kelas V, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya, serta dampak dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka terhadap pembelajaran IPAS berdiferensiasi di SD Muhammadiyah Karangturi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, dan siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan angket. Data dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran IPAS berdiferensiasi dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran IPAS berdiferensiasi di kelas V meliputi kemudahan akses terhadap informasi serta tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung. Sementara itu, faktor penghambatnya antara lain waktu yang dibutuhkan cenderung lebih lama serta adanya persepsi dari siswa bahkan orang tua yang merasa diperlakukan secara berbeda. Dampak dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka terhadap pembelajaran IPAS berdiferensiasi di kelas V SD Muhammadiyah Karangturi adalah guru menjadi lebih aktif dalam berkolaborasi dengan guru lain. Selain itu, dampak terhadap siswa adalah mereka menjadi lebih mandiri, merasa senang, dan aktif dalam mengikuti pembelajaran berdiferensiasi.
Copyrights © 2025