Transformasi digital telah mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang untuk mengadopsi pendekatan manajemen yang lebih adaptif dan terstruktur. Salah satu pendekatan tersebut adalah Business Process Management (BPM) yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan daya saing bisnis. Namun, penerapan BPM tidak lepas dari berbagai risiko, terutama pada sektor UMKM yang memiliki keterbatasan sumber daya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis berbagai risiko yang dihadapi oleh UMKM di Kota Malang dalam menerapkan BPM di era digital. Melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi pada beberapa pelaku UMKM, ditemukan bahwa risiko terbesar meliputi keterbatasan teknologi, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman terhadap konsep BPM. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis untuk memitigasi risiko dan mengoptimalkan implementasi BPM dalam konteks lokal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025