Abstrak Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan bakteri S.aureus yang resisten terhadap antibiotik β-laktam dan berperan penting dalam infeksi nosokomial di rumah sakit. Gen mecA berfungsi sebagai penanda molekuler untuk strain MRSA yang dapat dideteksi menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), di mana efisiensi amplifikasi dipengaruhi oleh konsentrasi primer dan suhu annealing. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi primer dan suhu annealing yang optimal dalam mendeteksi gen mecA pada bakteri MRSA udara di ruangan rumah sakit. Metode pada penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Suhu annealing divariasikan menjadi 53°C, 55°C, 57°C, dan 59°C, serta konsentrasi primer divariasikan menjadi 5 µM dan 10 µM. Analisis pita DNA dilakukan secara visual menggunakan UV transluminator dan luas area pita DNA menggunakan aplikasi imageJ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu annealing 53°C menghasilkan amplifikasi gen mecA yang lebih optimal dibandingkan suhu annealing 55°C, 57°C, dan 59°C. Selain itu, penggunaan konsentrasi primer 10 µM memberikan hasil amplifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi primer 5 µM. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suhu annealing 53°C dan konsentrasi primer 10 µM merupakan kombinasi yang optimal dalam mendeteksi gen mecA pada bakteri MRSA, baik secara visual maupun kuantitatif.
Copyrights © 2025