Industri fesyen menjadi salah satu sektor yang palingdiminati masyarakat Indonesia dalam belanja online. Cabaco,UMKM di Bandung yang memproduksi produk fesyen berbahankulit asli, menghadapi permasalahan penjualan rendah dengan datapenjualan yang fluktuatif dan tidak memenuhi target pada periodeNovember 2023 hingga November 2024. Strategi pemasaran yangberfokus pada Instagram dan marketplace terbukti belum efektif,dengan brand awareness dan engagement rate Instagram yangrendah. Penelitian ini bertujuan memperbaiki program komunikasipemasaran di Instagram Cabaco menggunakan metode AnalyticalHierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas fiturInstagram, seperti Profile, Feeds, Caption, Story, Reels, danInstagram Ads berdasarkan 18 subkriteria yang diintegrasikan dariVoice of Customer (VoC) dan penelitian terdahulu. Selain itu,metode benchmarking diterapkan untuk mengidentifikasi gap antarakinerja Instagram Cabaco dan praktik terbaik dari partnerbenchmark terpilih. Observasi dilakukan terhadap aktivitaspemasaran benchmark berdasarkan parameter yang ditetapkan.Hasil penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategis untukmeningkatkan performa fitur Instagram Cabaco, dengan harapanmeningkatkan engagement rate dan penjualan yang lebih stabil.Kata kunci— Social Media Marketing, Instagram, Brandawareness, Engagement rate, Analytical Hierarchy Process,Benchmarking
Copyrights © 2025