Saat ini, banyak kemasan yang dapat dimakan, yang dikenal sebagai edible film, telah dibuat bersamaan dengan makanan yang ditutupinya. Zat tipis yang disebut Edible Film digunakan untuk menutupi atau membungkus makanan dan obat-obatan sehingga memiliki masa simpan yang lebih lama dan dapat dimakan bersama atau dipisahkan sebelum dikonsumsi. Untuk memastikan kualitas Edible Film sesuai dengan Standar Industri Jepang (JIS), penelitian ini akan menyelidiki dampak penambahan gliserin (2 ml, 4 ml, 6 ml, dan 8 ml) pada bahan baku Edible Film, yaitu pektin pisang (1 gr, 2 gr, 3 gr, dan 4 gr). Pengujian kadar FTIR dan metoksil dalam pektin pisang merupakan langkah pertama dalam proses tersebut. Setelah itu, Edible Film dibuat dan variabel dependen kadar air, ketebalan, swelling, kekuatan tarik, dan perpanjangan diperiksa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kadar air, ketebalan, swelling, kekuatan tarik, dan perpanjangan Edible Film yang terbuat dari pektin pisang dan Plasticizer gliserin bervariasi berdasarkan standar. Namun pada pengujian swelling terdapat beberapa sampel yang tidak memenuhi standar JIS yaitu sampel 1;2, 2;2, 3;2, 4;2, dan 4;4. Sedangkan pada pektin pisang sebanyak 2 gr dan gliserin sebanyak 8 ml, dimana kadar air sebesar 0,2386%, swelling sebesar 4,09593%, tebal sebesar 0,04 mm, kuat tarik sebesar 0,07 MPa, dan perpanjangan sebesar 138% diperoleh hasil penelitian terbaik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025