Pemanfaatan limbah kulit nanas sebagai bahan baku bioethanol merupakan salah satu solusi inovatif dalam pengembangan energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi delignifikasi limbah kulit nanas menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) guna mendukung proses hidrolisis dan fermentasi dalam produksi bioethanol. Limbah kulit nanas yang diperoleh dari pedagang lokal diproses melalui perlakuan radiasi gelombang mikro pada suhu berbeda (70°C, 80°C, dan 90°C). Analisis lignoselulosa dilakukan menggunakan metode Chesson-Data, sedangkan produksi bioethanol dianalisis melalui fermentasi dan destilasi. Hasil menunjukkan bahwa suhu 90°C menghasilkan kelarutan lignin tertinggi sebesar 9,05% serta peningkatan kandungan selulosa sebesar 12,03% dibandingkan kontrol. Pengaruh variasi konsentrasi ragi (5%, 7%, 9%) terhadap hasil bioethanol diuji menggunakan analisis sidik ragam, namun hasil F hitung sebesar 0,215 menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar perlakuan. Hasil tertinggi diperoleh pada konsentrasi ragi 7% dengan rendemen 3,16 mL. Penelitian ini membuktikan bahwa metode MAE efektif dalam mempercepat proses delignifikasi, meskipun konsentrasi ragi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil akhir bioethanol.
Copyrights © 2025