Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi siswa tunarungu terhadap pesan komunikasi visual mitigasi bencana gempa dan tsunami di SLB Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) yang melibatkan analisis kuantitatif melalui kuesioner serta analisis kualitatif melalui observasi dan wawancara. Sebanyak 30 siswa tunarungu menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tunarungu sukar dalam memahami informasi mitigasi bencana yang disampaikan melalui media visual seperti poster dan banner, dengan 83% responden menyatakan bahwa informasi yang disampaikan cukup mudah dipahami, namun hanya 17% yang merasa benar-benar percaya terhadap efektivitasnya. Ilustrasi atau gambar merupakan elemen visual yang paling membantu dalam pemahaman mereka. Meskipun demikian, simulasi menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) tidak berhasil menstimulasi refleks mitigasi yang sesuai, seperti berlindung atau berlari. Faktor bahasa isyarat yang sulit diterjemahkan ke dalam media visual juga menjadi kendala. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media visual mitigasi bencana yang dirancang untuk masyarakat umum belum inklusif bagi siswa tunarungu. Oleh karena itu, perlu ada perancangan media komunikasi visual yang lebih sederhana, jelas, dan mampu menjembatani kebutuhan komunikasi siswa tunarungu agar mereka lebih siap dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami.
Copyrights © 2025