Latar belakang: ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai dengan 6 bulan tanpa menambahkan atau mangganti dengan makanan atau minuman lain. Data dari Susenas menunjukkan persentase bayi di Indonesia yang menerima ASI eksklusif sebesar 73,97% pada tahun 2023, dan 74,73% pada tahun 2024, angka tersebut masih tidak memenuhi target capaian ASI eksklusif selama 6 bulan yaitu 80%. Tujuan: untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja UPT Puskesmas Simpang III Pumu Kabupaten Lahat tahun 2025. Metode: penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh ibu menyusui di wilayah kerja UPT Puskesmas Simpang III Pumu Kabupaten Lahat yang berjumlah 286 orang. Sampel berjumlah 75 orang dengan teknik pengambilan sampel stratified  random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p value 0,043), pekerjaan (p value 0,002), efikasi diri (p value 0,012), promosi susu formula (p value 0,018), dukungan suami (p value 0,010), budaya (p value 0,002) dengan pemberian ASI eksklusif. Namun tidak ada hubungan antara umur (p value 0,370), pendidikan (p value 0,303), paritas (p value 0,320), dukungan petugas kesehatan (p value 0,466) dan IMD (p value 0,375) dengan pemberian ASI eksklusif. Faktor yang dominan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah budaya (OR 41,195). Saran: dapat menyusun rencana program dalam meningkatkan pemberian ASI eksklusif yang meliputi peningkatan edukasi berbasis budaya. Kata Kunci: ASI Ekslusif, Faktor, Puskesmas
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025