Latar belakang: Gangguan otot rangka adalah penyakit kerja yang sering ditemukan, salah satunya yaitu nyeri lokal ataupun menjalar pada punggung bawah (low back pain/LBP). LBP dapat muncul karena pengaruh usia, jenis kelamin, masa kerja, indeks massa tubuh, dan faktor risiko ergonomi (postur janggal, posisi statis), sehingga akan berdampak pada kurangnya aktivitas kerja dan produktivitas. Dari hasil pemeriksaan kesehatan rutin pegawai Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Prabumulih tahun 2024, didapatkan 20% pegawai mengeluh nyeri punggung bawah. Tujuan: untuk menganalisis faktor risiko low back pain pada pegawai Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Prabumulih tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pegawai Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Prabumulih tahun 2025. Sampel penelitian ini berjumlah 40 responden dan diambil dengan menggunakan tehnik total sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner yang diadopsi dari Dewi Yanti (2023), lembar Nordic Body Map (NBM) dan REBA. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya keluhan low back pain (42,5%) pada pegawai Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Prabumulih tahun 2025. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (77,5%), dengan indeks massa tubuh tidak normal (57,5%), dan sebagian besar responden bekerja dengan postur janggal (52,5%). Saran: Lebih menjaga pola hidup sehat dengan meningkatkan aktivitas fisik serta institusi harus memperhatikan kekurangan sarana dan prasarana yang dapat berdampak pada postur kerja pegawai. Kata Kunci: LBP, ergonomi, Nordic Body Map, REBA
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025