Dinamika oseanografi di perairan barat Sumatra dapat dianalisis melalui karakteristik lapisan termoklin. Informasi mengenai ketebalan termoklin memiliki peran penting dalam mengidentifikasi variasi musiman dalam dekade terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi musiman ketebalan lapisan termoklin di wilayah pantai dan lepas pantai barat Sumatra dengan menganalisis enam titik pengamatan yang mewakili kedua zona tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif dan deskriptif, dengan memanfaatkan data temperatur vertikal rata-rata bulanan dari tahun 2010 hingga 2019 yang diperoleh dari situs Marine Copernicus. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Panoply dan Microsoft Excel 2010, menghasilkan nilai rata-rata ketebalan termoklin musiman dan grafik deret waktu (time series). Hasil analisis menunjukkan bahwa ketebalan termoklin tertinggi tercatat sebesar 130,3 m di wilayah pantai Bengkulu pada musim peralihan I, dan mencapai 138,7 m di lepas pantai Lampung pada musim timur. Sebaliknya, ketebalan termoklin terendah terjadi pada musim barat, yakni sebesar 74,9 m, baik di wilayah pantai maupun lepas pantai Bengkulu dan Lampung, serta di perairan Aceh pada bulan Agustus. Ketebalan yang tinggi pada musim peralihan I di wilayah Bengkulu hingga Lampung disebabkan oleh adanya distribusi angin permukaan yang membawa massa air hangat sepanjang perairan barat Sumatra. Sementara itu, ketebalan termoklin yang lebih tipis pada musim timur mengindikasikan terjadinya proses upwelling di kawasan tersebut.
Copyrights © 2025