Bali dikenal sebagai destinasi wisata dunia dengan budaya Hindu yang khas, namun cara pandang ini berbeda dengan cara pandang yang dikemukakan dalam sastra Melayu klasik. Hikayat Tanah Bali (selanjutnya disebut HTB) yang disalin oleh Abdullah bin Muhammad al-Misri merepresentasikan Bali dalam bingkai sosial dan politik tertentu. Penelitian ini menganalisis konstruksi Bali dalam HTB dengan menggunakan analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi pustaka terhadap teks HTB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bali dikonstruksi dalam tiga bingkai utama, yaitu sebagai wilayah di bawah kekuasaan Jawa, sebagai masyarakat dengan sistem kasta yang ketat, dan sebagai ruang konflik internal dan eksternal. HTB membingkai Bali sebagai wilayah pinggiran yang rentan terhadap pengaruh eksternal dan memperkuat legitimasi kekuasaan melalui perpaduan sejarah dan mitos.
Copyrights © 2025