Perkawinan Katolik merupakan sakramen yang membutuhkan pendampingan berkelanjutan bagi keluarga muda dalam menghidupi iman di tengah tantangan zaman. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran saksi perkawinan dalam pengembangan iman keluarga muda Katolik dan merumuskan strategi optimalisasinya. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Kelompok Umat Basis (KUB) St. Louise Maria de Montfort, Paroki Santa Maria Assumpta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terhadap 15 informan: 5 pasangan muda, 5 saksi perkawinan, dan 5 tokoh pastoral. Hasil penelitian menunjukkan peran saksi perkawinan masih bersifat simbolik dan seremonial, belum dimaksimalkan sebagai pendamping pastoral aktif. Kendala utama meliputi kurangnya pelatihan saksi, tidak adanya pedoman pendampingan sistematis, dan minimnya sinergi struktur Gereja dengan KUB. Namun ditemukan potensi besar para saksi yang memiliki pengalaman rohani dan keterlibatan aktif dalam Gereja. Penelitian merekomendasikan penyusunan program formasi khusus saksi perkawinan, pengembangan modul pendampingan iman keluarga berbasis kebutuhan lokal, dan penguatan kerja sama pastoral untuk mengoptimalkan fungsi saksi dalam mendampingi pertumbuhan iman keluarga muda Katolik.
Copyrights © 2025