Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk  mengembangkan metode play therapy sebagai mitigasi trauma pada anak broken home.  Masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah  terdapat 10 peserta didik yang  berada dalam keluarga broken home. Delapan dari peserta didik tersebut kerap melakukan bulliying fisik. Setelah digali lebih jauh ternayata anak tersebut serign melihat orang tuanya berselisih hingga beradu fisik. Pentingnya mitigasi trauma agar efek broken home tidak terlalu mendalam kepada anank. Metode yang digunakan dalam penegabdian ini adalah service learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik dan wali belum mampu mengidentifikasi anak yang mengalami trauma terhadap peserta didik yang mengalami broken home. Dengan adanya modul yang dikembangkan pendidik dan orang tua memiliki pedoman  yang dapat dijadikan rujukan dalam mengidentifikasi peserta didik yang mengalami trauma. Wali dan pendidik juga diberikan Teknik membaca gambar  peserta untuk mengidentifikasi emoisnya.  Adapun bentuk play terapi yang diberikan adalah permainan yang dilakukan secara berkelompok, yakni ular tangga. Play terapi bisa dilakukan untuk meminimalisir trauma dan juga sebagai bentuk mitigasi trauma pada peserta didik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025