Pertumbuhan populasi tanaman dapat terganggu oleh infeksi jamur yang menyebar secara stokastik, terutama pada tanaman semangka dan melon yang rentan dalam kondisi iklim tidak stabil. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan matematis yang mempertimbangkan unsur ketidakpastian untuk memahami dinamika penyebaran penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan perubahan ukuran populasi tanaman yang terinfeksi jamur menggunakan pendekatan stokastik berbasis model epidemiologi SIR dan SITR. Metode yang digunakan adalah pemodelan stokastik berbasis proses Markov waktu kontinu dengan data primer yang dikumpulkan dari observasi langsung di Desa Paya Itik, Deli Serdang. Model ini memetakan populasi tanaman ke dalam kelompok rentan, terinfeksi, dalam perawatan, dan sembuh, serta menghitung laju infeksi, kesembuhan, dan kematian untuk menentukan stabilitas sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik pada tanaman semangka maupun melon, model stokastik menunjukkan kestabilan dengan nilai rasio reproduksi dasar (R?) < 1. Hal ini mengindikasikan bahwa satu tanaman terinfeksi tidak cukup untuk menyebabkan penyebaran penyakit lebih lanjut, sehingga epidemi tidak terjadi. Penyemprotan disinfektan terbukti menurunkan infeksi dan meningkatkan kesembuhan. Dengan demikian, pemodelan stokastik memberikan gambaran realistis terhadap dinamika populasi tanaman yang terinfeksi jamur dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengendalian penyakit tanaman.
Copyrights © 2025