Etnomatematika memandang matematika sebagai produk budaya, yang tercermin dalam penerapan konsep geometri pada arsitektur tradisional maupun bangunan bersejarah. Eksplorasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai matematika yang terkandung dalam warisan budaya lokal, sekaligus memperkuat pembelajaran matematika yang bersifat kontekstual dan bermakna. Namun demikian, masih terdapat banyak aspek etnomatematika yang belum banyak dieksplorasi, salah satunya adalah pada bangunan bersejarah Benteng Fort Rotterdam di Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai matematika yang terdapat dalam bangun geometri arsitektur Benteng Fort Rotterdam Makassar dengan pendekatan etnomatematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomatematika. Teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data pada penelitian ini menerapkan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bentuk geometri seperti persegi, persegi panjang, trapesium, segitiga, lingkaran, tabung dan prisma segitiga dapat ditemukan dalam struktur arsitektur benteng. Setiap bentuk tersebut tidak hanya memiliki fungsi estetis, tetapi juga fungsional dalam konsep pertahanan ketika itu. Temuan ini menunjukkan bahwa konsep matematika telah diterapkan secara praktis dalam budaya lokal masa lalu. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran matematika kontekstual berbasis budaya pada masa kini, khususnya dalam memahami konsep geometri bangun datar dan ruang melalui objek nyata dari benda-benda bersejarah.
Copyrights © 2025