Pendahuluan: Status gizi balita merupakan indikator penting untuk menilai kesehatan dan perkembangan anak. Selain asupan makanan dan lingkungan, aspek psikososial seperti emotional bonding antara anak dan ibu memiliki peran yang berpengaruh pada perilaku makan dan kecukupan nutrisi pada anak balita yang secara tidak langsung berdampak positif pada status gizi anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan emotional bonding dengan status gizi anak balita di Posyandu Desa Sumber Agung, Kabupaten Luwu Timur. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 69 anak balita yang terdaftar di Posyandu Desa Sumber Agung dengan teknik total sampling. Variabel emotional bonding diukur dengan wawancara melalui kuesioner dan status gizi anak balita menggunakan indeks BB/TB yang diperoleh melalui pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Data diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan p=0.05. Hasil: Prevalensi wasting sebanyak 9(13%) anak balita dan gizi lebih sebanyak 5(7,2%). Adapun tingkat emotional bonding ibu dengan anak dominan kategori kuat yaitu 62,3% sementara kategori lemah sebanyak 37,7%. Terdapat hubungan antara tingkat emotional bonding dengan status gizi dengan nilai a<0.05. Kesimpulan: Emotional bonding berhubungan dengan status gizi anak balita di Posyandu Desa Sumber Agung Kabupaten Luwu Timur.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025