Hubungan industrial yang harmonis menuntut adanya sinergi antara manajemen, serikat pekerja, dan karyawan. Penerapan K3 yang komprehensif tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan kepemimpinan yang berorientasi pada keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Sayangnya, pada praktiknya masih banyak organisasi yang menjadikan K3 hanya sebatas formalitas demi memenuhi persyaratan hukum, tanpa benar-benar diimplementasikan ke dalam budaya kerja sehari-hari. Tidak jarang kebijakan keselamatan hanya di atas kertas, sedangkan di lapangan, pekerja tetap bekerja tanpa alat pelindung diri (APD) lengkap, prosedur darurat yang tidak diuji, dan pengawasan yang minim. Berdasarkan pembahasan yang komprehensif, dapat disimpulkan bahwa penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta kepemimpinan yang efektif memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan kinerja organisasi. Penerapan K3 yang baik terbukti dapat menurunkan angka kecelakaan kerja, mengurangi kerugian materi dan non-materi, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi pekerja. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, loyalitas karyawan, efisiensi biaya operasional, dan reputasi perusahaan.
Copyrights © 2025