Masjid dalam sejarah Islam memiliki peran yang luas, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat sosial, politik, dan pendidikan. Sejak masa Rasulullah hingga kepemimpinan Umar bin Khattab, masjid berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang berkembang pesat. Namun, dalam perkembangan modern, fungsi masjid cenderung dipersempit hanya sebagai tempat ibadah salat. Penelitian ini bertujuan mengkaji upaya rekonstruksi fungsi masjid sebagai pusat pendidikan Islam dengan studi kasus Masjid Darussalam Kebumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus untuk menganalisis rekonstruksi fungsi Masjid Darussalam Kebumen sebagai pusat pendidikan Islam. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, lalu dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman, yang mencakup reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Masjid Darussalam Kebumen merupakan pusat ibadah dan kegiatan keagamaan yang memiliki peran strategis dalam kehidupan masyarakat. Selain sebagai tempat shalat, masjid ini berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan sosial-ekonomi. Rekonstruksi fungsi masjid sebagai pusat pendidikan Islam bertujuan untuk mengoptimalkan peranannya dalam meningkatkan pemahaman keislaman dan kesejahteraan masyarakat. Upaya ini mencakup penyelenggaraan ibadah secara tertib, pengajian, pelatihan keterampilan, pembinaan remaja, serta pemberdayaan ekonomi berbasis ZIS dan wakaf. Dengan berbagai program tersebut, Masjid Darussalam bertransformasi menjadi pusat penguatan spiritual dan sosial bagi umat.
Copyrights © 2025