<![CDATA[Pondok pesantren sebagai institusi pendidikan Islam di Indonesia memainkan peran penting dalam pembentukan karakter dan keilmuan santri, namun menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan keuangan untuk memastikan keberlanjutan operasional dan pengembangan lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem keuangan modern dan konvensional di pesantren, dengan fokus pada aspek teknologi, efisiensi, transparansi, literasi keuangan, dan inklusi keuangan syariah. Mengadopsi pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, penelitian ini menganalisis data sekunder dari dokumen akademik, laporan resmi, dan studi kasus berbagai pesantren di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem keuangan modern, yang memanfaatkan teknologi seperti e-money, Sistem Informasi Administrasi Pesantren (SIAP), dan platform berbasis website, menawarkan efisiensi operasional yang lebih tinggi, transparansi yang lebih baik, serta mendukung inklusi keuangan syariah melalui akses ke produk keuangan berbasis syariah. Sebaliknya, sistem keuangan konvensional, yang mengandalkan transaksi tunai dan pencatatan manual, lebih sederhana namun kurang efisien, transparan, dan terbatas dalam mendukung inklusi keuangan syariah karena ketergantungan pada bank konvensional dan rendahnya literasi keuangan syariah. Tantangan utama sistem modern meliputi rendahnya literasi teknologi, resistensi terhadap digitalisasi, dan keterbatasan infrastruktur di pesantren pedesaan, sementara sistem konvensional menghadapi masalah akuntabilitas dan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Penelitian ini merekomendasikan pendekatan hibrida yang mengintegrasikan teknologi sederhana dengan pelatihan literasi keuangan syariah dan teknologi, serta kolaborasi dengan lembaga keuangan syariah untuk mendukung transformasi keuangan yang berkelanjutan dan inklusif di pesantren.]]>
Copyrights © 2025
