Ringkasan: Latar belakang: Tingginya prevalensi penyakit kulit di daerah lahan basah, seperti Kecamatan Gandus, Palembang, didorong oleh kondisi lingkungan dan perilaku kebersihan masyarakat yang kurang optimal. Tujuan: Menilai hubungan faktor lingkungan (struktur rumah, pengelolaan sampah, dan praktik cuci tangan) serta perilaku higiene terhadap kejadian penyakit kulit. Metode: Penelitian cross-sectional dengan 100 responden menggunakan purposive sampling; data dikumpulkan melalui kuesioner, dianalisis dengan uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil: Variabel cuci tangan (PR=3,468; p=0,007), plafon rumah (PR=0,361; p=0,026), dan pengelolaan sampah (PR=0,268; p=0,044) berhubungan signifikan dengan kejadian penyakit kulit. Simpulan: Pencegahan efektif membutuhkan edukasi perilaku cuci tangan, pengelolaan sampah aman, dan perbaikan infrastruktur rumah berupa plafon. Saran: Penguatan edukasi masyarakat, program sanitasi terpadu, serta intervensi infrastruktur lingkungan berbasis karakteristik lokal dapat menekan prevalensi penyakit kulit.
Copyrights © 2025