Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Daun sirih merah mengandung metabolit skunder yang berpotensi sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antiinflamasi fraksi etil asetat daun sirih merah terhadap tikus putih jantan yang di induksi karagenin. Ekstrak di peroleh dari proses maserasi dan dilanjutkan dengan fraksinasi. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (tween 80 1%), kelompok kontrol positif (natrium diklofenak 0,9 mg/kgBB), kelompok perlakuan fraksi etil asetat daun sirih merah dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan karagenin 1% dengan volume pemberian 0,1 ml secara subplantar. Parameter yang diamati adalah persen penurunan udema pada telapak kaki tikus putih jantan yang diukur menggunakan alat pletismometer setiap 30 menit selama 360 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak daun sirih merah memiliki persen daya antiinflamasi berturut-turut 45,6%, 57,9%, 69%. Natrium diklofenak digunakan sebagai pembanding dengan dosis 0,9 mg/kgBB memiliki persen daya antiinflamasi yaitu 75,8%. Berdasarkan hasil statistik dengan uji ANOVA one way terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05). Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat daun sirih merah memiliki efek antiinflamasi dengan dosis lebih efektif 100 mg/kgBB.
Copyrights © 2025