Bullying mungkin merupakan salah satu bentuk agresi antar pelajar yang mempunyai dampak paling negatif terhadap korbannya. Hal ini disebabkan adanya ketimpangan kekuasaan dimana pelakunya berasal dari kalangan pelajar yang merasa lebih senior, lebih pintar, merasa unggul dalam melakukan tindakan tertentu terhadap korban yaitu pelajar yang lebih junior dan mereka merasa tidak berdaya karena tidak dapat melawan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan layanan konseling terapi seni dengan penanganan trauma pada anak korban bullying. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 22 Medan tahun 2024. Berdasarkan data survei awal berjumlah 288 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 29 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket dan uji hipotesis yang digunakan adalah product moment Pearson. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara layanan konseling art terapi dengan penanganan trauma pada anak korban bullying di SMP Negeri 22 Medan Tahun 2024 dengan p-value = 0,004 α 0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,517. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah dapat menggunakan metode dan penelitian yang berbeda dengan memberikan intervensi untuk mengatasi, mencegah terjadinya trauma pada korban bullying baik di sekolah maupun di luar sekolah serta melakukan intervensi untuk mengatasi dampak bullying pada remaja
Copyrights © 2024