Tinggi badan merupakan indikator penting dalam penilaian status gizi, namun pengukurannya sering kali menjadi tantangan, terutama pada individu yang tidak dapat berdiri tegak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tinggi lutut dan tinggi badan pada remaja sebagai dasar estimasi tinggi badan alternatif. Menggunakan desain cross sectional, sampel pada penelitian berjumlah 31 responden dengan usia 17–25 tahun di Desa Langenharjo, Sukoharjo. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Hasil menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tinggi lutut dan tinggi badan (nilai p : 0,000 <α =0,05). Temuan ini mendukung penggunaan tinggi lutut sebagai estimasi tinggi badan, khususnya bagi kelompok yang sulit diukur secara langsung. Namun, penelitian ini terbatas pada pengukuran satu sisi lutut dan satu rumus estimasi. Disarankan penelitian lanjutan dengan metode yang lebih variatif untuk hasil yang lebih akurat.
Copyrights © 2025