Proyek pembangunan tanggul laut di kawasan tambak lorok, kota semarangdilakukan untuk menanggulangi banjir dan kenaikan muka air laut “ROB”.Pembangunan ini memiliki tantangan dalam penanganannya dimana kondisi tanahdasar yang berupa tanah lunak yang memiliki sifat daya dukung rendah.Metodepenanganan pada kondisi tanah lunak dengan daya dukung rendah pada studikasus ini menggunakan cerucuk, matras bambu dan geotekstile. Analisa stabilitassdilakukan dengan menggunakan data sekunder diperoleh dari konsultan kemudiandiolah untuk digunakan perhitungan. Analisa dilakukan dengan membandingkanhasil sebelum dan sesudah stabilitas dengan menggunakan aplikasi plaxis 2D danuntuk perhitungan manual momen yang bekerja pada timbunan dicari denganbantuan XSTABL dan rumus yang digunakan dengan pendekatan teori yang adauntuk mengetahui nilai safety factor dan besaran penurunan konsolidasi. Hasilanalisa dengan metode stabilitas menggunaan cerucuk, matras bambu dangeotekstile menunjukan hasil safety factor (SF) terhadap daya dukung meningkat.Hasil analisa sebelum stabilitas SF≤1,00 baik analisa plaxis dan perhitunganmanual. Hasil analisa setelah stabilitas SF≥1,50 dari angka keamanan yangdipersyaratkan, pada hasil analisa plaxis SF=3,24 dan perhitungan manualSF=1,73 dari kedua analisa terjadi peningkatan daya dukung, sehingga metodestabilitas efektiv mengatasi daya dukung tanah rendah. Hasil penurunan kosolidasimenunjukan sebelum stabilitas hasil penurunan konsolidasi cukup besar,sedangkan sesudah stabilitas penurunan konsolidasi berkurang, maka metodestabilitas mampu mengurangi penurunan berlebih pada bangunan.Kata Kunci: Cerucuk; Matras bambu; Geotekstile; Tanah Lunak; Plaxis 2D
Copyrights © 2024