Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisa Kinerja Pengelolaan Persampahan Studi Kasus : Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau Tu'uni Leluno; Soedarsono .; Kartono Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Masalah sampah sebagai hasil aktivitas manusia di daerah perkotaan memberikan tekanan yang besar terhadap lingkungan, terutama bila tidak sampai terangkut dan akhirnya terakumulasi ditempat-tempat terbuka maupun badan air. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, sudah saatnya pemerintah daerah Kabupaten Lamandau merubah pola pikir yang lebih bernuansa lingkungan. Konsep kinerja pengelolaan infrastruktur persampahan yang tepat sudah waktunya diterapkan, yaitu dengan teknik operasional dan manajemen pengelolaan sampah, pemeliharaan dan kelengkapan infrastruktur persampahan sesuai dengan kebutuhan ideal dan ditunjang dengan kesadaran masyarakat.Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta kepedulian terhadap kinerja pengelolaan persampahan dan mengetahui tingkat hubungan yang paling dominan antara variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, serta kepedulian terhadap kinerja pengelolaan persampahan.Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode pendekatan yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan orang yang terlibat pada kegiatan pengelolaan sampah di Kota Nanga bulik atau seluruh masyarakat Kota Nanga Bulik yaitu sebesar 17.554 kepala keluarga dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 100 responden. Analisis data menggunakan uji regresi berganda dengan bantuan program SPSS.Hasil penelitian menunjukkan variabel - variabel yang mempengaruhi kinerja pengelolaan sampah mulai dari yang berpengaruh dominan pertama sampai kelima yaitu variabel tanggap dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,691 ; variabel berwujud dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,320; variabel jaminan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,244; variabel kehandalan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,240; dan variabel kepedulian dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,236.. Variabel berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan dan kepedulian secara serentak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengelolaan sampah. Sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan sampah adalah variabel tanggap dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,691. Kata kunci: berwujud, kehandalan, tanggap, jaminan, kepedulian, kinerja pengelolaan sampah. 
Analisa Kelayakan Ekonomi Bendungan Randu Gunting Studi Kasus : Kabupaten Blora Lalu Ardian Bagus Nugroho; M Faiqun Ni'am; soedarsono .
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBendungan adalah bangunan yang dibangun untuk menampung air yang selanjutnya untuk kebutuhan masyarakat. Kabupaten Blora sering mengalami kekurangan air pada musim kemarau. Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali- Juana. melakukan Proyek Pembangunan Bendungan Randugunting Kabupaten Blora. untuk menanggulangi masalah kekurangan air yang melanda Kabupaten Blora. Pada penelitian ini,menguji kelayakan proyek bendungan Randugunting.Analisa perhitungan dengan metode NPV, IRR, BCR, untuk mendapatkan nilai kelayakan Bendungan Randugunting   Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembangunan Bendungan Randugunting layak secara ekonomis dimana dalam keadaan normal NPV=  Rp 255.501.892.069, B/C = 1,58 dan IRR= 17,70% bila terjadi perubahan biaya konstruksi naik 10% NPV=   Rp 211.811.147.589 , B/C = 1,44 dan IRR= 17,29%,dan bila terjadi kemunduran pelaksanaan 1 th penyelesaian proyek NPV= Rp 9.054.721.240    , B/C = 1,02, dan IRR= 17,64%  dari segi ekonomi layak untuk dilaksanakan. Kata kunci: Bendungan , Analisa Ekonomi, IRR, NPV, BCR
PENGARUH AMBLESAN TANAH (LAND SUBSIDENCE) TERHADAP PERUBAHAN LUAS GENANGAN AIR PADA DATARAN ALLUVIAL KOTA SEMARANG UTARA (Studi Kasus : Semarang Bagian Utara) Reqsi .; Soedarsono .
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKota Semarang merupakan salah satu kota besar yang berada di pesisir utara Pulau Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan memprediksi besar dan lama amblesan tanah (land subsidence) pada dataran alluvial akibat beban dan sifat mekanis tanah serta mengkaji dan memprediksi perubahan luas genangan pada dataran alluvial akibat amblesan tanah (land subsidence) karena konsolidasi.Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Perhitungan dilakukan dengan dua cara, cara pertama menghitung model fisik dengan pendekatan 1D Terzaghi, sedangkan cara kedua memprediksi amblesan menggunakan software PLAXIS hasilnya prediksi berupa besar dan lama amblesan dengan variasi beban dan kondisi mekanik tanah yang berbeda. Selanjutnya membandingkan hasil perhitungan menggunakan model fisik dengan hasil perhitungan menggunakan software PLAXIS untuk mendapatkan hasil akhir berapa besar dan lama amblesan lahan serta kecenderungan amblesan. Sedangkan untuk menghitung luas genangan direncanakan perubahan luasan genangan dengan menggunakan software GIS (Geographic Information System).Hasil dari penelitian ini yang menggunakan pendekatan 1D Terzaghi untuk T90, didapat amblesan terkecil 83,60 cm selama 23,71 tahun dan amblesan terbesar 96,60 cm selama 25,39 tahun. Sedangkan pendekatan menggunakan software PLAXIS amblesan terkecil yaitu 85,72 cm selama 23,71 tahun dan amblesan terbesar 104 cm selama 25,39 tahun tahun. Kecenderungan amblesan semakin ke utara semakin besar dan waktunya semakin lama. Amblesan lahan pada dataran alluvial terus meningkat akibatnya genangan pada pemukiman penduduk yang lokasinya dekat dengan sungai dan pantai terus bertambah luas, antara tahun 2016 sampai 2045 terjadi penambahan genangan seluas 869,28 Ha.Kata kunci: Alluvial, Amblesan, Genangan, GIS, PLAXIS
Analisis Fungsi Dan Kenyamanan Jalur Pedestrian Kawasan Di Kota Pangkalan Bun Riyan Sanjaya; Soedarsono .; Rachmat Mudiyono
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan kota Pangkalan Bun yang sangat cepat yang didorong oleh kegiatan ekonomi, sehingga menyebabkan penataan dan pengelolaan ruang terbuka atau ruang kota semakin sulit. Dengan meningkatnya kebutuhan ruang terbuka pada pusat kegiatan kota Pangkalan Bun yang tidak diimbangi dengan penataan ruang terbuka yang baik sehingga menghasilkan ruang kota yang tidak layak, karena penataan yang mengesampingkan aspek lingkungan yang sehat, nyaman serta aman bagi pengguna terutama bagi pejalan kaki yang merupakan salah satu pengguna fasilitas kawasan ruang terbuka perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab jalur pedestrian di sekitar Kawasan Bundaran Pancasila Pangkalan Bun tidak berfungsi secara maksimal sebagai jalur untuk pejalan kaki serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kenyamanan dan keamanan pada jalur pedestrian di sekitar Kawasan Bundaran Pancasila Pangkalan Bun.Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikatakan bahwa metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis statistik dengan bantuan program SPSS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel - variabel yang mempengaruhi kinerja jalur pedestrian adalah variabel fungsi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,181; variabel mobilitas dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,101; variabel fasilitas dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,160; variabel aksesibilitas dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,135; variabel keamanan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,169; variabel kebersihan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,135;  dan variabel keindahan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,115. variabel fungsi, variabel mobilitas, variabel fasilitas, variabel aksesibiltas, variabel keamanan, variabel kebersihan dan variabel keindahan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap kinerja jalur pedestrian. Hal ini diketahui dari hasil uji F, dimana nilai F-hitung lebih besar daripada F-Tabel serta nilai signifikansi uji F yang kurang dari nilai taraf keberartian (5 %). Secara parsial masing - masing variabel berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja jalur pedestrian. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja jalur pedestrian adalah variabel fungsi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,181. Kata kunci:Penilaian Kinerja, Jalur Pedestrian, Uji Regresi
ANALISIS EFISIENSI JARINGAN SALURAN IRIGASI D.I KABUYUTAN Studi Kasus : Kabupaten Brebes Hadi Siswoyo; Slamet Imam Wahyudi; soedarsono .
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sumber daya air sebagai salah satu sumber daya alampenting perlu dimanfaatkan dan dipeliharadenganbaik. Salah satu pemanfaatan sumber daya air adalah untuk irigasi seperti saluran irigasi Kabuyutan di Brebes. Daerah Irigasi (D.I) tersebut merupakan D.I dengan luas areal sawah terluas ke dua yaitu 3.876 hektar atau 20% dari total luas areal sawah di kabupaten Brebes. Sehingga apabila saluran irigasi teknis tersebut tidak segera diselesaikan maka berimplikasi pada kestabilan pasokan air untuk pertanian. Secara teknis, sistem irigasi ini berupaya memberikan air ke areal irigasi dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, diperlukan prasarana jaringan saluran pembawa yang berfungsi untuk membawa air dari sumbernya sampai areal pertanian; dan jaringan saluran pembuang (drainase) yang berfungsi untuk membuang kelebihan air dari areal irigasi. Kedua jaringan ini harus berfungsi dengan baik dan efisien dalam mengairi D.I Kabuyutan. Saat ini, debit air yang mengalir pada saluran irigasi sudah tidak sesuai dengan debit yang direncanakan yaitu diduga nilai efisiensinya 80% karena beberapa permasalahan seperti sedimentasi, kerusakan saluran dan pencurian air. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai efisiensi tiap ruas pada jaringan saluran irigasi primer di D.I Kabuyutan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai efisiensi pada jaringan saluran irigasi primer D.I Kabuyutan sebesar 87,47%, artinya hipotesa tidak terbukti. Selain itu, hasil persamaan regresi linier dari fungsi debit air adalah Y = 76,136 - 0,005 X1 + 0,006 X2, dimana X1 adalah debit air masuk dan X2 adalah debit air keluar menunjukkan kedua variabel bebas tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi pengaliran saluran irigasi primer (Y) sebesar 96%. Sedangkan persamaan Y = 81,352 + 0,001 X1 dari fungsi jarak memberikan kontribusi terhadap efisiensi pengaliran saluran irigasi primer sebesar 1,7% sehingga jarak saluran irigasi tidak berpengaruh pada besarnya nilai efisiensi saluran irigas.Kata Kunci: efisiensi, saluran irigasi, Kabupaten Brebes
Kajian Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pada Area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Studi Kasus : Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau Aprimeno Sabdey; Soedarsono .; M Faiqun Niam
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKNanga Bulik sebagai ibukota Kabupten Lamandau, tidak terlepas dari persoalan sampah perkotaan Lokasi TPA ini dilihat dari pola ruang menurut kepmenhut no.529 tahun 2012 tentang penunjukan kawasan hutan di kalimantan tengah, masuk dalam Area Penggunaan Lain (APL) dan hampir seperempat bagian masuk dalam Kawasan Hutan (lebih tepatnya Kawasan Hutan Produksi) yang nota benenya hanya boleh digunakan untuk kegiatan budidaya kehutanan. Selain itu Kementrian PU melalui Satker PPSP Provinsi Kalimantan Tengah Ditjen Cipta Karya menghimbau pengelola TPA untuk tidak menanam pepohonan di dalam area TPA yang bisa menghambat sinar matahari masuk ke TPA dalam rangka mempercepat proses penguapan.Selain itu, untuk mengurangi pencemaran bau ke masayarakat yang berada disekitarnya, diperlukan green buffer berupa pepohonan yang mengeliling TPA. Kalau buffer ini ditanam di dalam area TPA, maka luasan yang ada akan semakin berkurang. Oleh karena itulah diperlukan kebijakan yang mengarah pada kerjasama dengan masyarakat pemilik lahan disekitar RTH untuk tetap mempertahankan pepohonan di lahan miliknya atau perlu terobosan-terobosan lain untuk mengatasi persoalan ini.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan signifikansi dari rencana pembangunan RTH di TPA Sampah ini bagi pembangunan RTH Kota Nanga Bulik secara umum dan Mengetahui strategi yang harus dilakukan dalam pembangunan RTH di TPA Sampah Kota Nanga Bulik.Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi rasional, persepsi abstrak, persepsi visual, tangible dan keyakinan/jaminan secara serentak atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja jalur pedestrian. Hal ini diketahui dari hasil uji F, dimana nilai F-hitung lebih besar daripada F-Tabel serta nilai signifikansi uji F yang kurang dari nilai taraf keberartian (5 %). Secara parsial masing - masing variabel berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja jalur pedestrian. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja jalur pedestrian adalah variabel persepsi visual dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,327.  Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, kinerja jalur pedestrian, SPSS, Uji Regresi
Analisis Penerapan Review Design Pada Proyek Pembuatan Kolam Lindi Jumadianto .; Soedarsono .; Djoko Susilo Adhy
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah yang dibuang ke lahan pembuangan akhir (landfill) telah mengalami beberapa perubahan baik fisik, kimia, dan biologis secara simultan yang salah satunya menghasilkan cairan yang disebut lindi (leachate). Lindi dihasilkan dari peristiwa infiltrasi air hujan ke dalam tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan juga dari cairan yang terdapat di dalam sampah itu sendiri. Apabila tidak terkontrol, lahan pembuangan akhir yang dipenuhi lindi dapat mencemari air bawah tanah dan juga air permukaan. Konstruksi kolam lindi memiliki desain yang yang telah sesuai dengan kriteria teknis perencanaan, sehingga tujuan dari dibangunnya kolam lindi adalah lindi yang telah berkurang kadar polutannya yaitu sesuai dengan standar baku mutu air limbah yang dapat dikembalikan ke alam. Dalam penerapan kriteria teknis perencanaan dalam perencanaan kolam lindi, dapat dilakukan analisis review design. Review design proyek adalah kegiatan merekayasa teknis dari perencanaan bangunan yang sudah ada tanpa mengurangi fungsi struktur maupun maupun arsitektur bangunan sehingga didapatkan biaya pelaksanan yang lebih murah, biaya yang lebih murah, dan waktu pelaksanaan yang dapat dipercepat. Review design dilakukan oleh pemilik proyek sebelum melaksanakan sebuah pekerjaan. Review design juga dilakukan oleh konsultan perencana dalam menemukan tipe struktur, bahan, dan bentuk bangunan yang akan dituangkan ke dalam sebuah desain bangunan secara utuh. Review design terhadap pembuatan kolam lindi diperoleh hasil penghematan biaya, waktu pelaksanaan yang lebih cepat karena volume pekerjaan yang berkurang, dan umur rencana yang tidak berubah. Keywords: review design, kolam lindi
NORMALISASI SUNGAI CIBEBER HM 21 + 00 SAMPAI DENGAN HM 36 + 00 (PANJANG 1500 METER) Restu Wigati; Soedarsono .; Ai Nur Azizah
Jurnal Fondasi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.991 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i1.1986

Abstract

Sungai Cibeber merupakan salah satu sungai di DAS Cibeber yang pemanfaatannya untuk kebutuhan irigasi yang terletak di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Tujuannya dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya debit banjir yang mengalir di Sungai Cibeber dan untuk mengetahui apakah Sungai Cibeber ini masih mampu atau tidak untuk menampung kelebihan air dari debit yang direncanakan. Analisis yang dilakukan meliputi perhitungan hujan kawasan dengan menggunakan data curah hujan stasiun Cilegon dan stasiun Keramat Watu tahun 2000 – 2011 dengan rumus Rata-Rata Aljabar, Analisa Frekuensi untuk menentukan parameter statistik, penentuan distribusi probabilitas menggunakan Uji ChiKuadrat dan Uji Smirnov-Kolmogorof, penentuan debit banjir periode ulang 25 dan 50 tahun menggunakan rumus Rasional dan Weduwen, pengecekkan dimensi saluran eksisting di beberapa titik yang sering mengalami kondisi banjir, normalisasi penampang melintang Sungai Cibeber di beberapa titik yang mengalami banjir. Hasil analisis data diperoleh distribusi yang cocok yaitu Distribusi Gumbel dengan nilai debit banjir rancangan pada kala ulang 25 tahun adalah 109,41 m3/s dan kala ulang 50 tahun adalah 123,005 m/s. Kondisi eksisting Sungai Cibeber di 8 titik yang ditinjau saat ini tidak aman terhadap debit yangdirencanakan. Analisis dimensi sungai yang terpilih adalah alternatif 3 untuk dapat menyelesaikan banjir dengan dimensi yang berbeda-beda pada setiap titik
ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT-ALAT BERAT STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN ANTARTIKA II DI KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU STEEL, CILEGON Andi Maddeppungeng; Soedarsono .; Yusep Depyudin
Jurnal Fondasi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.401 KB) | DOI: 10.36055/jft.v1i1.2004

Abstract

Lokasi sebagi tempat studi kasus adalah projek pembengunan jalan Antartika II, penelitian ini menggunakan metode perhitungan produksi kapasitas alat berat secara actual, yaitu perhitungan produktivitas alat berat dengan menentukan waktu siklus alat, penentuan faktor koreksi, perhitungan produksi masingmasingalat, dan menentukan komposisi alat berat yang digunakan.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menemukan produktivitas alat berat, waktu dan biaya yang paling efektif dan efisien dari penggunaan komposisi alat berat yaitu alternative kedua, yang terdiri dari 3 unit Excavator: 144,3 m3/jam, 1 unit Crawler Tractor Dozer: 88,83 m3/jam, 1 unit Vibration Roller: 16,93 m3/jam dan 4 unit Dump Truck dengan total produksi 111 m3/jam dengan biaya total sebesar Rp 331.260.000 dan waktu pelaksanaan 26 hari
ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI SPUN PILE Akbar, Sandy; Rochim, Abdul; ., Soedarsono
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi berfungsi untuk menyalurkan beban ke dalam lapisan tanah. Pondasi spun adalah salah satu pondasi yang sering digunakan pada proyek konstruksi. Tugas Akhir ini membahas pada Proyek Pembangunan Jalan tol Yogyakarta - Bawen Ruas Sleman - Banyurejo Sksi 1. Pada Tugas Akhir ini akan dihitung daya dukung spun pile berdasarkan data Standart Penetration Test (SPT) yang telah ditetapkan, Tujuan dari analisaa menggunakan metode Mayerhoff (1976), Luciano Decourt, dan mengetahui penurunan tanah dari metode Poulos & Davis (1980), dan Vessic (1977), Program Plaxis 8.6, dan Program Allpile, serta daya dukung tiang akibat beban lateral dengan metode broms (1964). Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan nilai daya dukung aksial tiang tunggal, dan tiang kelompok dengan menggunakan metode Mayerhoff (1976), dan Luciano Decourt pada titik P6A sebesar 3601,10, kN, 3629,45 kN, dan 28232,59 kN, 28454,91 kN, sedangkan pada titik P6B sebesar 4650,11, 5242,30, 27342,67 kN, dan 30824,72 kN. Nilai daya dukung lateral tiang tunggal, dan tiang kelompok dengan menggunakan metode Broms (1964) pada titik P6A sebesar 69,216 ton, dan 138,432 ton, dengan nilai defleksi 12,9 mm, sedangkan pada titik P6B sebesar 109,536 ton, dan 164,304 ton, dengan nilai defleksi 18,256 mm. Nilai penurunan tiang tunggal, dan tiang kelompok pada titik P6A, dan P6B dengan menggunakan metode Poulos & Davis (1980), dan Vessic (1977) didapatkan sebesar 38 mm, dan 111,3 mm. Nilai penurunan tiang kelompok dengan menggunakan Program Plaxis 8.6 pada titik P6A, dan P6B sebesar 86,71 mm, dan 01,72 mm, sedangkan dengan menggunakan metode Program Allpile sebesar 78 mm, dan 92 mm.Kata Kunci: Infrastruktur, Pondasi, Daya Dukung tiang; Penurunan.