Industri manufaktur, khususnya dalam pengolahan coklat, menghadapi tantangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi. Salah satu tahapan yang memerlukan perbaikan adalah pemecahan buah kakao yang masih dilakukan secara manual, menggunakan alat tradisional yang tidak hanya memakan waktu lama tetapi juga menyebabkan ketidaknyamanan fisik bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan alat pemecah buah kakao berbasis teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas serta mengurangi keluhan ergonomis pada petani. Metode Value Engineering diterapkan untuk mengoptimalkan desain alat, dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan peningkatan kinerja alat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat pemecah kakao yang dirancang dapat meningkatkan kapasitas produksi dari rata-rata 12.975 kg menjadi 15.000 kg per bulan, mencapai target produksi 100%. Selain itu, keluhan fisik yang dialami oleh petani, seperti sakit pada tangan dan bahu, mengalami penurunan signifikan sebesar 83,33%, dengan penurunan rata-rata keluhan sebesar 1,33%. Biaya pembuatan alat menggunakan metode Value Engineering sebesar Rp. 2.000.000,00, jauh lebih efisien dibandingkan dengan membeli alat pemecah kakao yang sudah ada di pasaran, yang berkisar antara Rp. 10.000.000,00 hingga Rp. 15.000.000,00. Hasil perhitungan Break-Even Point (BEP) menunjukkan bahwa investasi pada alat ini akan terbayar dalam 7 unit produksi.Kata Kunci: Value Engineering, Optimal,  Alat pemecah, Efisiensi, Ergonomis
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025