Industri percetakan seni masih diminati, tetapi menghasilkan limbah yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Teknik cetak Risograph menawarkan solusi berkelanjutan melalui penggunaan tinta berbasis minyak kedelai, master roll dari serat pisang, dan kertas daur ulang. Namun, di Indonesia, kesadaran akan teknik ini masih terbatas, terutama di kalangan seniman dan pelaku industri kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kampanye seni berkelanjutan dalam acara Risograff melalui pendekatan branding menggunakan metode The Brand Gap yang mencakup lima tahap: differentiate, collaborate, innovate, validate, dan cultivate. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumentasi untuk menilai efektivitas kampanye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye ini meningkatkan kesadaran tentang Risograph sebagai medium seni berkelanjutan, dibuktikan dengan peningkatan keterlibatan seniman lintas bidang serta respons positif dari peserta dan pengunjung acara. Studi ini memberikan kontribusi dalam bidang branding seni berkelanjutan dan dapat menjadi model bagi kampanye seni serupa di masa depan.
Copyrights © 2025