Terong ungu merupakan salah satu komoditas pertanian jenis sayur-sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan selain memiliki rasa yang lezat, terong ungu juga mengandung banyak vitamin dan nutrisi. Saat ini di Indonesia sudah banyak jenis pupuk organik yang banyak diproduksi dan dipasarkan untuk mengatasi permasalahan pemupukan, salah satunya adalah pupuk organik kompos krisan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan, yaitu P0: Dosis Kompos Limbah Krisan 0% + Dosis NPK Mutiara 0%; P1: Dosis Kompos Limbah Krisan 100%; P2: Dosis Kompos Limbah Krisan 50% + Dosis NPK Mutiara 50%; P3: Dosis NPK Mutiara 100%. Parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat kering, berat kering total tanaman, jumlah buah, berat buah, berat buah ha-1. Pemanenan dilakukan saat tanaman berumur 65 HST dan dipanen sebanyak 10 kali dengan selang waktu 3 hari. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa penggunaan kompos limbah krisan yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik NPK dengan perbandingan 50%:50% menghasilkan berat buah tertinggi dibanding perlakuan lainnya yaitu sebesar 40,12 ton ha-1, hasil ini mencapai potensi hasil terong ungu varietas bola besar yang digunakan yaitu sebesar 40 ton ha-1
Copyrights © 2025