Industri manufaktur sebagai tulang punggung perekonomian nasional masih menghadapi tantangan serius dalam penerapan ergonomi kerja, terutama di CV. Ultra Engineering Surabaya. Observasi menunjukkan 72% pekerja menggunakan postur tidak ergonomis (membungkuk, jongkok, berdiri lama) yang berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal (MSDs). Sebanyak 58% pekerja mengeluhkan nyeri punggung dan 42% kekakuan leher, sementara pemahaman ergonomi hanya dimiliki 12% pekerja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan pekerja melalui sosialisasi berbasis pretest-posttest dengan 15 peserta. Metode mencakup edukasi interaktif, simulasi postur kerja, dan analisis risiko menggunakan Hazard Identification Risk Assessment (HIRA). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan: skor rata-rata pengetahuan naik dari 84,6 (kategori Baik) menjadi 94,6 (kategori Sangat Baik), atau 11,8%. Rekomendasi mencakup penyediaan alat ergonomis (kursi lumbar, anti-fatigue mats), pelatihan berkala 6 bulan, dan evaluasi workstation. Program ini berhasil menciptakan kesadaran praktis tentang postur kerja aman, teknik angkat beban, dan pentingnya microbreaks. Hasil membuktikan bahwa intervensi edukatif berbasis partisipasi efektif meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi risiko MSDs. Kegiatan ini merekomendasikan integrasi ergonomi dalam kebijakan perusahaan untuk keberlanjutan kesehatan pekerja dan efisiensi produksi.
Copyrights © 2025