Industri jamu adalah bagian dari warisan budaya dan tradisi kesehatan masyarakat Indonesia yang terus berkembang. Bahan dasar jamu terdiri dari berbagai rempah seperti jahe, kencur, dan temulawak. Salah satu industri jamu yang ada di Semarang terletak di Kampung Jamu Wonolopo. Jamu berbahan dasar rempah diolah melalui beberapa proses untuk menghasilkan produk jamu yang berkualitas, salah satunya adalah proses pengeringan rempah. Proses pengeringan ini menggunakan alat pengering otomatis yang pengoperasiannya menggunakan energi listrik besar. Hal ini akan meningkatkan biaya operasional produksi. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat digunakan sebagai solusi untuk catu daya alat pengering rempah atau empon-empon untuk meminimalisir biaya operasional dari penggunaan energi listrik. Tujuan pengabdian ini adalah merancang dan mengimplementasikan PLTS hibrida 580 Wp sebagai catu daya alat pengering empon-empon di Kampung Jamu Wonolopo, Semarang. Sistem kerja PLTS ini adalah panel surya menangkap cahaya sinar matahari di waktu siang hari dan disimpan pada baterai. Energi yang disimpan di baterai akan diubah oleh inverter hybrid dari DC ke AC yang digunakan untuk catu daya alat pengering empon-empon. Sistem kendali PLTS hibrida di pengabdian ini menggunakan programmable logic controller (PLC) dan sistem pemantauannya menggunakan supervisory control and data acquisition (SCADA). Hasil penerapan catu daya pada alat pengering empon-empon adalah PLTS hybrid mampu menghasilkan tegangan AC sebesar 232 V, tegangan DC sebesar 24,9 V, frequensi sebesar 50 Hz, arus sebesar 4 A yang mampu mencatu daya mesin pengering empon-empon yang beroperasi selama 40 menit perhari dengan rata-rata kebutuhan daya sebesar 1580 W.
Copyrights © 2025