Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian studi literatur, melibatkan penyelidikan dan analisis literatur dan sumber-sumber tertulis untuk mengembangkan pemahaman tentang potensi cybersastra dalam adaptasi kurikulum sastra Indonesia. Peneliti menjalankan sintesis literatur dengan menggabungkan dan merangkum temuan-temuan dari berbagai sumber dengan tujuan substansial, seperti (1) mengungkap kontroversi cybersastra dalam ranah sastra Indonesia, (2) potensi cybersastra dalam inovasi kurikulum bahasa Indonesia, dan (3) tantangan cybersastra dalam inovasi kurikulum bahasa Indonesia. Inovasi kurikulum bahasa Indonesia memang perlu dilakukan gayut dengan perkembangan peradaban postmodern saat ini. Kurikulum harus memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik. Pembelajar harus didorong mampu menjadi subyek aktif yang memproduksi pengetahuan dan bukan sekedar menjadi objek pasif yang menjadi konsumen dalam pembelajraan sastra. Generasi muda tidak lagi memandang kualitas input karya sastra, namun kepraktisan bentuk dan akses menjadi pertimbangan relevan. Cybersastra memungkinkan fleksibilitas dan mobilitas dalam pembacaan karya sastra. Para blogger, penulis daring, dan aktivis di ruang siber dapat menantang narasi yang dominan dalam sastra cetak dan mempromosikan perspektif alternatif. Pergeseran dari sastra cetak ke cybersastra dapat mencerminkan perubahan lebih besar bagaimana masyarakat memandang, menghasilkan, dan mengkonsumsi karya sastra pada era digital. Potensi cybersastra dalam pembelajaran, dapat menciptakan pengalaman sastra yang lebih dinamis, inklusif, dan berdaya guna dalam mengajarkan konsep-konsep sastra dan literasi di era digital. Tantangan yang menjadi tugas berat dalam penerapan cybersastra di dalam kurikulum bahasa Indonesia adalah ketimpangan pendidikan di Indonesia. Diikotomi antara pendidikan eliter dan akar rumput masih terasa kuat sehingga cybersastra belum dapat menyentuh semua kalangan pembelajar.
Copyrights © 2025