Demam merupakan gejala klinis umum yang sering memerlukan penanganan segera untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi, terutama pada anak-anak dan pasien rentan. Paracetamol dan ibuprofen merupakan antipiretik yang paling banyak digunakan secara global. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis efektivitas dan keamanan paracetamol dan ibuprofen sebagai agen antipiretik pada berbagai kelompok populasi. Tinjauan literatur dilakukan terhadap sepuluh studi utama yang diterbitkan antara tahun 2019 hingga 2024, meliputi uji klinis terkontrol acak, meta-analisis, dan studi observasional. Hasil menunjukkan bahwa ibuprofen cenderung menurunkan suhu tubuh lebih cepat dalam 1–2 jam pertama setelah pemberian, sedangkan paracetamol menunjukkan efektivitas yang sebanding dalam jangka waktu lebih panjang. Kedua obat umumnya dapat ditoleransi dengan baik, dengan efek samping ringan seperti gangguan pencernaan pada ibuprofen dan risiko hati minimal pada paracetamol. Terapi kombinasi keduanya juga menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam jangka pendek tanpa efek samping serius. Tinjauan ini menyimpulkan bahwa paracetamol dan ibuprofen sama-sama efektif dan aman sebagai antipiretik, dan pemilihannya sebaiknya disesuaikan dengan kondisi klinis serta toleransi pasien. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi keamanan jangka panjang, khususnya pada populasi berisiko tinggi.
Copyrights © 2025