Kanker paru, khususnya Kanker Paru Non-Small Cell (NSCLC), merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. NSCLC stadium lanjut sering kali diobati dengan kemoterapi, sehingga pemahaman tentang biomarker sangat penting untuk prognosis dan respons pengobatan. Biomarker seperti CYFRA 21-1 dan CD8 sangat penting dalam menilai karakteristik tumor, respons imun, dan prognosis secara keseluruhan pada pasien NSCLC. Penelitian ini mengevaluasi implikasi klinis CYFRA 21-1 dan CD8 pada pasien NSCLC yang menjalani kemoterapi di Medan, Indonesia. Penelitian deskriptif observasional dilakukan terhadap 20 pasien NSCLC dari RSUP H. Adam Malik, RSUP Prof. Chairuddin P. Lubis, dan RS St. Dengan menggunakan total sampling, kadar CYFRA 21-1 dan CD8 dinilai. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 26. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa semua peserta adalah laki-laki, dengan 55% berusia di atas 60 tahun. Adenokarsinoma adalah subtipe yang paling umum (60%), dan 70% pasien didiagnosis pada stadium IV A. Kadar CD8 menunjukkan rentang yang luas, yang menunjukkan respons imun yang bervariasi. Sebaliknya, tingkat CYFRA 21-1 menyoroti potensinya dalam memprediksi perkembangan penyakit. Studi ini menggarisbawahi pentingnya CYFRA 21-1 dan CD8 dalam menilai tingkat keparahan penyakit dan memandu strategi terapeutik, yang berpotensi meningkatkan hasil klinis dalam pengobatan NSCLC.
Copyrights © 2025